WELCOME TO FOREST CONSERVATION

SAVE OUR FOREST
WILL
SAVE OUR WORLD

SAVE OUR FOREST
FOR
A BETTER FUTURE

Kamis, 19 Maret 2009

Taman Nasional G. Ciremai

Taman Nasional G. ciremai ditetapkan pada tanggal 4 Juli 2003, oleh menteri kehutanan, dengan luas 15.500 (lima belas ribu lima ratus) hektar.yang semula dari hutan lindung berubah menjadi kawasan pelestarian alam dengan fungsi Taman Nasional. Dan ekosistem di dalam Taman Nasional ini relatif masih utuh dengan tipe hutan dataran rendah, hutan hujan pegunungan, dan hutan pegunungan yang diantaranya memiliki vegetasi hutan alam primer.


Selain itu Taman Nasional G. Ciremai ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi antara lain berbagai jenis flora seperti Pinus (Pinus merkusii), Saninten (Castanopsis javanica), Randu tiang (Fragraera blumii), Nangsi (Villubrunes rubescens), Mahang (Macaranga denticulatan), Pasang (Lithocarpus sundaicus), Medang (Elacocarpus stipularis), Beringin (Ficus sp.), diantaranya jenis langka seperti Lampeni (Ardisia cymosa), dan Kandaca (Platea latifolia), berbagai jenis satwa langka seperti Macan kumbang (Phantera pardus), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Zaglossus brujini), Surili (Presbytis comata), berbagai jenis burung yang dilindungi seperti Elang Jawa (Spizaetus bartelsii), berbagai jenis reptil seperti Ular sanca (Phyton sp.) dan berbagai jenis burung.


Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, merupakan daerah resapan air bagi kawasan di bawahnya dan beberapa sungai penting di Kabupaten Kuningan, Majalengka dan Cirebon serta sumber beberapa mata air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat, pertanian, perikanan, suplai PDAM, dan industri, memiliki potensi ekowisata seperti panorama alam yang indah, keindahan air terjun Curug Sawer dan Curug Sabuk, hasil hutan non kayu seperti tumbuhan obat, budidaya lebah madu dan kupu-kupu, potensi untuk penelitian dan pendidikan, situs budaya, dan bangunan bersejarah, sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar