WELCOME TO FOREST CONSERVATION

SAVE OUR FOREST
WILL
SAVE OUR WORLD

SAVE OUR FOREST
FOR
A BETTER FUTURE

Rabu, 03 Maret 2010

Banteng ( Bos javanicus )

banteng (dari bahasa Jawa, banthèng), Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng dibawa ke Australia Utara pada masa kolonisasi Britania pada 1849 dan sampai sekarang masih lestari.

Terdapat tiga anak jenis banteng liar: B. javanicus javanicus (di Jawa, Madura, dan Bali), B. javanicus lowi (di Kalimantan, jantannya berwarna coklat bukan hitam), dan B. javanicus birmanicus (di Indocina). Anak jenis yang terakhir digolongkan sebagai Terancam oleh IUCN.

Hewan ini bertubuh tegap, besar dan kuat dengan bahu bagian depannya lebih tinggi daripada bagian belakang tubuhnya (Alikodra, 1983). Panjang tubuh dan kepala banteng adalah 18-22.5 cm; panjang ekor 6.5-7 cm, memiliki tinggi 12-19 cm dan berat 400-900 kg (Grzimek, 1975; Lekagul & Mc. Neely, 1977). Di kepalanya terdapat sepasang tanduk, pada bagian dadanya terdapat gelambir (dewlap) yang dimulai dari pangkal kaki depan sampai bagian leher, tetapi tidak mencapai daerah kerongkongan.

Banteng merupakan satwa liar yang menyukai daerah hutan terbuka dan berumput. Menurut Hoogerwerf (1970) dalam Alikodra (1983), penyebaran banteng meliputi wilayah yang cukup luas yaitu daerah pantai pada ketinggian 0 m dpl sampai daerah pegunungan dengan ketinggian 2132 m dpl.
Banteng banyak terdapat di areal terbuka, namun sangat tergantung ketebalan semak-semak dan hutan tempat berlindung. Banteng mungkin aktif setiap saat namun akan menjadi nocturnal di area yang mengalami gangguan manusia (Lekagul & Mc. Neely, 1977).

Kemampuan berkembangbiak suatu populasi banteng ditentukan oleh struktur populasi (populasi, kepadatan, sex ratio dan stratifikasi umur) dan kondisi kualitas dan kuantitas lingkungan. Perkawinan biasanya dilakukan pada malam hari. Lamanya bayi dalam kandungan adalah 9.5-10 bulan dan jumlah anak setiap induk berkisar antara 1-2 ekor. Banteng termasuk hewan monoestrus artinya mempunyai 1 musim kawin dalam 1 tahun. Umur termuda banteng betina untuk mulai berkembangbiak adalah 3 tahun, sedangkan untuk banteng jantan lebih dari 3 tahun. Banteng dapat mencapai umur 21-25 tahun, sehingga seekor betina sepanjang umurnya dapat menurunkan anaknya sebanyak 21 kali.

Banteng hidup dari rumput, bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda. Banteng umumnya aktif baik malam maupun siang hari, tapi pada daerah pemukiman manusia, mereka beradaptasi sebagai hewan nokturnal. Banteng memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor. Di Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran menjadi pertahanan terakhir hewan asli Asia Tenggara ini.


Sumber:

wikipedia

www.merubetiri.com