WELCOME TO FOREST CONSERVATION

SAVE OUR FOREST
WILL
SAVE OUR WORLD

SAVE OUR FOREST
FOR
A BETTER FUTURE

Jumat, 27 Februari 2009

Harimau Terkam Pembalak Liar Hingga Tewas


Sabtu, 21 Februari 2009 | 19:12 WIB
Laporan wartawan Irma Tambunan

JAMBI, SABTU - Dua pelaku pembalak liar di Sungai Gelam, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, tewas diduga diterkam harimau sumatera, Minggu (21 /2). Balai Konservasi Sumber Daya Alam kini menelusuri maraknya pembalakan dan perambahan liar dalam kawasan hutan negara tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) J ambi Didy Wurjanto mengatakan, dua korban tersebut, Ali (50) dan Deri (17). Mereka adalah para pendatang asal Lampung yang membalak kayu dan merambah liar di kawasan hutan produksi. Keduanya mengumpulkan kayu-kayu curian dalam hutan, untuk selanjutnya dijual ke Lampung. Mereka telah sebulan ini melaksanakan aksinya di sekitar hutan tersebut.

Saat berada di sekitar pondok yang mereka buat di dekat tumpukan kayu curian, diduga seekor harimau mendekat dan menyerang keduanya, hingga tewas. "Kondisinya sangat mengenaskan, kepala mereka lepas, punggung tercabik -cabik, dan kaki terlepas," ujar Didy.

Dijelaskan Didy, serangan harimau hingga menewaskan manusia di wilayah Sungai gelam ini merupakan kasus yang ketiga . Sebelumnya, tiga warga tewas diterkam harimau dalam sebulan terakhir. Harimau yang menerkam tiga warga hingga tewas tersebut, yaitu Salma, kini diamankan BKSDA Jambi di Kebun Binatang Taman Rimbo Kota Jambi, setelah sebelumnya masuk ke dalam jerat yang dipasang petugas polhut.

Mengenai adanya temuan harimau menerkam manusia di sana, pihaknya sama sekali tidak menduga. Ini berarti terdapat dua harimau dalam satu teritori kawasan hutan di Sungai Gelam. Biasanya dalam satu teritori hutan hanya terdapat satu harimau saja. "Tapi, ternyata di sini ada harimau lain selain Salma," ujarnya.

Didy memperkirakan daya jelajah harimau semakin sempit seiring maraknya penggundulan hutan dan pembukaan lahan baru untuk kebun sawit dan ladang. "Harimau-harimau terdesak sehingga cenderung berkumpul dalam satu teritori," ujarnya.

Didy melanjutkan, pihaknya akan memproses temuan kasus pembalakan liar kayu di kawasan tersebut. Menurutnya, pencurian kayu dan perambahan liar dalam kawasan hutan di Sungai Gelam harus secepatnya diatasi, supaya tidak semakin banyak satwa liar yang terusik. Pasalnya, hal ini dapat berdampak pada meningkatnya sifat agresif pada satwa liar yang merasa terdesak. Itulah yang membuat banyak kasus harimau menerkam manusia, belakangan ini, tambahnya.

kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar