WELCOME TO FOREST CONSERVATION

SAVE OUR FOREST
WILL
SAVE OUR WORLD

SAVE OUR FOREST
FOR
A BETTER FUTURE

Selasa, 28 April 2009

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi yang berkaitan dengan objek di permukaan bumi yang bereferensi geografis beserta atribut-atributnya. SIG mempunyai peran yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi karena di dalam SIG, data dan informasi yang merepresentasikan fenomena nyata dapat disimpan, diproses, dan disajikan dengan bentuk yang lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan SIG, proses manipulasi dan presentasi data dengan merelasikannya dengan posisinya secara geografis di permukaan bumi akan meningkatkan pemahaman akan fenomena nyata. Pada praktikum ini akan dipraktekkan aplikasi SIG dalam perencanaan tataguna lahan.

Secara umum terdapat dua jenis data yang digunakan SIG dalam memodelkan fenomena nyata, yaitu:
1. data grafis/ spasial: data yang mewakili aspek keruangan, posisi, koordinat. Berdasar struktur datanya, data spasial yang biasa digunakan dalam SIG dapat dipilahkan menjadi:
a. raster; menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur mastriks atau piksel yang membentuk grid sehingga struktur datanya sederhana. Dengan demikian, mudah juga dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematika sederhana sehingga teknologi yang digunakan pun tidak kompleks. Setiap piksel memiliki atribut tersendiri. Akurasi model data ini tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya. Overlay dan kombinasinya dengan ada penginderaan jauh mudah dilakukan. Namun demikian, untuk penyimpanannya diperlukan ruang yang besar; banyak redudancy data. Untuk menghemat ruang penyimpanan, dapat digunakan ukuran grid yang lebih besar, namun akan menghilangkan informasi detil dan ketelitian (Prahasta, 2005).
b. vektor; menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis, atau poligon beserta atributnya. Posisi objek dicatat pada sistem koordinat (Nuarsa, 2005). Satu layer dapat dikaitkan dengan banyak atribut sehingga hanya memerlukan sedikit ruang penyimpanan. Namun demikian, struktur datanya rumit/ kompleks sehingga tidak mudah untuk dimanipulasi (Prahasta, 2005).
SIG mampu mengelola dan mengolah data spasial dan atribut secara terintegrasi sehingga mempunyai kemampuan analisis spasial dan non-spasial. Pembuatan peta dan analisisnya bukanlah hal baru, namun SIG dapat mengerjakan ini dengan lebih cepat dan lebih mutakhir dibanding dengan metode manual. Pada awalnya data geografi hanya disajikan dengan peta beserta simbol-simbolnya (titik, garis, poligon dengan warna/ tanda lain yang berbeda). Data-data geografis ini dapat ditumpangsusunkan apabila memiliki sistem koordinat yang sama. SIG tidak hanya dapat merepresentasikan dunia nyata pada layar monitor komputer sebagaimana lembaran peta, namun SIG juga menyimpan semua data/ informasi deskriptif sebagai atribut dalam basisdatanya. SIG menyimpan data ini dalam bentuk tabel-tabel relasional dan meghubungkannya sengan lokasi yang berkaitan dengan atribut tersebut dalam satuan yang disebut ‘layer’. Layer-layer ini akan membentuk basisdata SIG, sehingga perancangan basisdata SIG merupakan hal yang akan menentukan efektifitas dan efesiensi proses input – proses – output dalam SIG. Dengan demikian, pengembangan basisdata merupakan komponen terpenting dalam SIG karena paling banyak memerlukan waktu dan biaya.
SIG tidak semata-mata perangkat pembuat peta, namun SIG mempunyai berbagai fungsi analisis yang antara lain dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Prahasta, 2005):
Klasifikasi dan reklasifikasi;
Jaringan (network);
Tumpang susun (overlay);
Buffering;
Tiga dimensi; dan
Pengolahan citra digital.

Keunggulan SIG yang lain adalah dapat digunakan untuk mengintegrasikan data-data yang ada, misalnya dengan tumpang susun dengan memadukan layer yang berbeda dan secara matematis dengan operasi-operasi tertentu pada atribut-atribut data yang ada. Integrasi dan menampilkannya secara visual dengan waktu yang singkat merupakan kemampuan SIG yang tidak dimiliki perangkat lain yang berguna bagi para pengambil keputusan. Dengan SIG, pengguna juga dapat menyatakan relasi, pola, dan tren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar