WELCOME TO FOREST CONSERVATION

SAVE OUR FOREST
WILL
SAVE OUR WORLD

SAVE OUR FOREST
FOR
A BETTER FUTURE

Jumat, 01 Mei 2009

DATA TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU

Taman nasional adalah suatu kawasan alam yag mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi, yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Visi :

Terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistem Taman Nasional Gunung Merbabu yang dapat memberikan manfaat optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, social dan budaya masyarakat.

Misi :

  1. Menetapkan penataan zonasi dengan memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, social dan budaya masyrakat sekitar kawasan.
  2. Mengoptimalkaan fungsi dan potensi SDA hayati dan ekosistem yang dapat memberikan manfaat ekonomi, social dan budaya secara lestari dan seimbang.
  3. Meningkatkan perlindungan dan keamanan serta pengendalian kebakaran kawasan untuk menjamin kelestarian SDA hayati dan ekosistemnya.
  4. Meningkatkan promosi dan informasi dalam menunjang pemanfaatan kawasan dan jenis TSL.
  5. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam.
  6. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam menunjang pengelolaan yang efektif dan efisien.
  7. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan.
  8. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan serta jumlah dan kualitas SDM.

Tugas Pokok :

Melakukan penyelenggaraan konservasi SDA H&E dan pengelolaan kawasan taman nasional berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Fungsi :

  1. Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan kawasan taman nasional.
  2. Pengelolaan taman nasional.
  3. Penyidikan, perlindungan, dan pengamanan kawasan taman nasional.
  4. Pengendalian kebakaran hutan.
  5. Promosi , informasi, dan publikasi KSDA H&E.
  6. Pengembangan bina cinta alam dan penyuluhan KSDA H&E.
  7. Kerjasama pengembangan KSDA H&E.
  8. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan.
  9. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan alam.
  10. Tata usaha dan rumah tangga.

Luas Taman Nasional Gunung Merbabu 6011,7 ha menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan No : 135/Menhut/II/2004 tanggal 4 mei 2004 tentang perubaahan fungsi kawasan hutan lindung dan taman wisata alam pada kelompok hutan Gunung Merbabu seluas +/- 5725 ha yang terletak di kabupaten magelang, Semarang dan Boyolali Provinsi Jawa Tengah.

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dibagi menjadi 2 seksi Pengelolaan Taman Nasional (STPN) :

  • STPN Wilayah I Kopeng ( Kab. Semarang dan Kab. Boyolali )
  • STPN Wilayah II Krogowanan ( Kab. Magelang )

Ekosistem dan Flora

Tipe Ekosistem/Habitat :

  • Tipe hutan pegunungan bawah (1000-1500 mdpl)
  • Tipe hutan pegunungan atas ( 1500 – 2400 mdpl )
  • Tipe hutan pegunungan sub alpin ( 2400 – 3142 mdpl)

Flora

  • Acacia decuren, pinus, bintami, puspa.

Fauna :

  • Macan Tutul, musang, kijang, monyet ekor panjang, lutung abu/rekrekan, bajing, dan kucing hitam.

Aves :

  • Elang hitam, kacamata gunung, anis gunung, bentet kelabu, caladi ulam, srigunting kelabu, sepah gunung, cekakak jawa, tekukur biasa, kipasan ekor merah.

Wisata Alam :

  • TWA tuk songo.
  • Ketep pass
  • Wisata budaya kuda lumping, jathilan, dll.
  • Tracking Gunung Merbabu ( Ds Tekelan, Ds Cuntel, Ds wekas, Ds selo, Ds Sandisari ).
  • Camping ground.

Hidrologi :

Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan daerah penyangga kehidupan yang penting bagi kawasan di bawahnya dan merupakan daerah tangkapan air. Terdapat beberapa sumber air di kawasan Gunung Merbabu yaitu

  1. DAS Serayu,opak, progo ( mata air kelantang, mata air kawah banyu kuning, air terjun teyeng ).
  2. DAS Permali jratun.

Permasalahan yang ditemui di Taman Nasional Gunung Merbabu :

  1. Adanya pencurian SDA (kayu, pasir, pakis dan tanaman hias )
  2. Adanya bencana alam (kebakaran hutan, tanah longsor)
  3. Adanya perambahan untuk budidaya pertanian.
  4. Tanda batas dan zonasi yang belum selesai
  5. Ketergantungan masyarakat yang tinggi.
  6. Sumber air yang semakin berkurang.
  7. Masih ada perburuan satwa.
  8. Pendakian yang tak terorganisir.
  9. Penutupan lahan dan vegetasi yang rendah.
  10. Minimnya sarana dan prasarana.
  11. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap taman national.
  12. Adanya enclave dan fragmentasi.
  13. Masih adanya kegiatan pengambilan getah di taman nasional.

Kegiatan :

  • Inventarisasi aves
  • Pembuatan jalur patroli
  • Penanaman jalur hijau
  • Pembentukan dan training MPA.
  • Sentra penyuluhan kehutanan pedesaan.
  • Pembuatan leaflet TN.
  • Operasi pengamanan kawasan.
  • Pembinaan dan pengawasan pendakian
  • Survey habitat satwa
  • Pembuatan banner dan leaflet
  • Sosialisasi taman nasional.


 


 

SUMBER : handout NN


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar